Apa saja jenis catatan DNS?

What are the types of DNS record?

Server DNS bertanggung jawab untuk mengubah nama domain menjadi alamat IP sehingga pengguna dapat menggunakan nama domain untuk mengakses Internet secara langsung tanpa harus mengingat string nomor IP yang rumit. Korespondensi antara nama domain dan alamat IP berdasarkan DNS ini disebut "catatan DNS".

Jenis data DNS yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Sebuah catatan: "A" singkatan dari "alamat". Catatan adalah jenis catatan DNS yang paling dasar. Menurut RFC 1035, Catatan adalah catatan penting untuk resolusi nama, yang memetakan nama host tertentu (atau nama domain) ke alamat IP dari host yang bersangkutan. Oleh karena itu, secara sederhana, catatan A adalah alamat IP yang sesuai dengan nama domain yang ditentukan.
  • Catatan AAAA: Menurut RFC 3596, catatan AAAA juga digunakan untuk memetakan nama host tertentu (atau nama domain) ke alamat IP dari host yang sesuai. Catatan AAAA secara konseptual mirip dengan catatan A, tetapi memungkinkan Anda untuk menyimpan alamat IPv6 domain, bukan alamat IPv4.
  • Catatan CNAME: Catatan Nama Kanonik. Menurut RFC 1035, catatan CNAME digunakan untuk menunjukkan alias ke catatan A, sehingga tidak perlu membuat catatan A baru untuk nama baru.
  • Data MX: Data Mail Exchange. Menurut RFC 1035, catatan MX menunjuk ke server email, yang digunakan untuk menemukan server email sesuai dengan akhiran alamat penerima ketika sistem email mengirim email. Misalnya, ketika seseorang ingin mengirim surat ke pengguna@domainsaya.com, sistem email pengirim mencari data MX untuk domainsaya.com melalui DNS. Jika data MX ada, email akan dikirim ke server email yang ditentukan oleh data MX.
  • Catatan NS: Catatan Server Nama. Menurut RFC 1035, catatan NS digunakan untuk mendelegasikan resolusi nama domain server DNS. Data NS server DNS umumnya muncul dalam bentuk ns1.domain.com, ns2.domain.com, dll.
  • Catatan SRV: Catatan Layanan. Menurut RFC 2782, catatan SRV digunakan untuk menentukan lokasi server yang menyediakan layanan tertentu, seperti host, port, dll.
  • Catatan PTR: Catatan Pointer. Menurut RFC 1035, catatan PTR digunakan untuk memetakan alamat IP ke nama domain yang sesuai, yang merupakan kebalikan dari catatan "A". Catatan PTR terutama digunakan untuk server email. Misalnya, seseorang yang menggunakan ABC@163.com mengirim email ke 123@gmail.com. Ketika server email gmail menerima email ini, ia akan memeriksa header email yang menunjukkan email dikirim dari alamat IP mana, kemudian melakukan pencarian DNS terbalik sesuai dengan alamat IP ini. Jika nama domain yang ditanyakan adalah 163.com, email akan diterima. Jika nama domain bukan 163.com, maka email akan ditolak.
  • Catatan TXT: Catatan teks. Menurut RFC 1035, catatan TXT adalah deskripsi informasi teks yang disediakan untuk nama host atau nama domain. Salah satu fungsi pentingnya adalah mengatur catatan SPF (Sender Policy Framework) untuk membantu mengidentifikasi pengirim email dan mencegah orang lain meniru identitas Anda untuk mengirim email.

Selain itu, ada banyak catatan yang kurang umum digunakan, seperti: AFSDB, APL, CAA, CDNSKEY, CDS, CERT, DHCID, DLV, DNAME, DNSKEY, DS, HIP, HTTPS, IPSECKEY, KEY, LOC, NAPTR, NSEC, OPENPGPKEY, RRSIG, SIG, SOA, SPF, SSHFP, TSIG, URI, dll.

Klik untuk melihat: Daftar Lengkap Jenis Catatan DNS

Selain itu, TTL sangat umum dalam catatan DNS. TTL berarti Time-To-Live, yang menunjukkan waktu ketika catatan DNS di-cache di server DNS. Misalnya, jika TTL catatan DNS adalah 86400 detik, catatan dapat tetap valid di server DNS selama 24 jam.

📚 Komentar

Bahasa-bahasa